Cloud computing merupakan teknologi yang sudah ada sejak lama, cloud computing ini sudah ada sejak 9 Agustus 2006 diluncurkan oleh CEO Google saat itu Eric Schmidt. Berbicara di sebuah konferensi, dia berkata, "Yang menarik sekarang adalah bahwa ada model baru yang keluar," kata Schmidt, "Saya tidak berpikir orang benar-benar memahami betapa realistisnya peluang ini. Ini mengasumsikan bahwa layanan data dan arsitektur harus berada di server Kami menyebutnya komputasi awan - mereka seharusnya berada di suatu tempat di "awan"
Konsep komputasi Awan muncul karena menggambarkan model baru di mana lebih banyak orang mengakses perangkat lunak melalui situs web daripada dari komputer mereka sendiri. Karena cloud computing dapat memberikan banyak manfaat, tentunya akan semakin banyak orang yang menggunakan cloud computing. Faktanya, banyak bisnis dan industri menggunakan komputasi awan. Namun, komputasi awan tidak sempurna, terutama di bagian keamanan yang rendah. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dibuatlah hybrid cloud.
Hybrid Cloud adalah kombinasi dari sistem cloud antara cloud publik dan cloud pribadi. Awan publik adalah layanan cloud yang dapat diakses oleh publik atau banyak pengguna melalui jaringan publik. Sedangkan private cloud adalah layanan yang hanya dapat diakses oleh bisnis (yang memiliki akses) melalui jaringan pribadi. Dengan kata lain, operasi rahasia perusahaan tidak menggunakan layanan publik tetapi layanan cloud pribadi.
Contoh realisasi cloud hybrid dalam suatu perusahaan adalah bahwa perusahaan dapat mengatur penyimpanan cloud hybrid untuk menyimpan data situs web e-commerce mereka dalam satu cloud pribadi, di mana keamanan dapat dijamin dan dapat diperluas. Namun, data informasi situs web disimpan di cloud publik, sehingga akan mengurangi biaya pemeliharaan, sehingga mengurangi anggaran perusahaan. Ini adalah salah satu keuntungan menggunakan cloud hybrid.
Tentu saja, menggunakan cloud hybrid menawarkan sejumlah keuntungan bagi bisnis. Pertama, skalabilitas dimana hybrid cloud menawarkan kombinasi fitur dari kedua layanan, yaitu public dan private cloud. Dengan memindahkan sebanyak mungkin fungsionalitas yang tidak sensitif ke cloud publik, perusahaan dapat memperoleh manfaat dari skalabilitas cloud publik sekaligus mengurangi kebutuhan akan cloud pribadi. Hal ini dapat ditemukan saat perusahaan mengembangkan aplikasi baru untuk menyelesaikan sesuatu dengan lebih cepat dan lebih efisien.
Kedua, kecepatan pembuatan atau pengembangan aplikasi membutuhkan jaringan yang cepat dan berkinerja tinggi. Menggunakan cloud hybrid dapat memaksimalkan kapasitas jaringan dan mengurangi latensi.
Ketiga, redundansi dengan mengintegrasikan layanan public dan private cloud, perusahaan tidak perlu khawatir jika terjadi kegagalan sistem karena data penting atau data penting lainnya tersimpan dengan aman di layanan private cloud dan dibackup langsung ke public cloud.
Keempat, kontrol dengan menggabungkan awan privat dan publik, bisnis memiliki sumber daya yang aman untuk memberikan peluang bisnis untuk mengeksplorasi berbagai cara operasi dan dapat langsung memelihara infrastruktur pribadi dalam bentuk data penting bisnis dan aset penting.
Kelima, keefektifan biaya dari cloud hybrid memungkinkan bisnis untuk menghemat biaya khas cloud publik, sekaligus menjaga operasi sensitif di cloud pribadi tetap aman. Dengan kata lain, bisnis dapat menyeimbangkan keamanan data dan penggunaan data sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Dari semua manfaat di atas, hybrid cloud tetap memiliki kekurangan. Salah satunya adalah ketergantungan pada infrastruktur IT dan juga penyedia layanan. Maka dari itu, dibutuhkan backup diseluruh pusat data agar perusahaan memiliki rekapannya.