bacaartikeldisiniaja -- Universitas Lampung (Unila) Sekelompok mahasiswa Unira membuat lilin beraroma sarang lebah. Kombinasi lilin daun mint dan ekstrak serai tidak hanya memberikan aroma yang menyenangkan, tetapi juga bertindak sebagai pengusir nyamuk.
Acara ini diikuti oleh 196 peserta dari 3 benua berbeda: Asia, Eropa dan Amerika. Sarang lebah terdiri dari lebah dan sering dianggap sampah oleh peternak lebah. Bagi lebah sendiri, lilin lebah merupakan komponen utama sel madu dan telur lebah, terutama dari genus Apis.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa lilin lebah yang diproduksi di sarang lebah memiliki sifat pemurnian udara. Parafin yang diproduksi di kelenjar lilin perut lebah pekerja digunakan sebagai bahan baku lilin lebah. Lilin lebah terbuat dari gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa.
Honeycomb adalah bahan utama yang digunakan untuk membuat lilin aromaterapi. Semua jenis sarang dapat digunakan untuk membuat lilin, tetapi sarang Apis dorsata lebih cocok untuk penelitian ini, menurut Dira.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Unila, Jurusan Biologi, Fakultas MIPA. Alat bantu pengujian meliputi batang pengaduk, gelas kimia, penangas air, stopwatch, lilin aromaterapi, filter, alat tulis, dan kandang nyamuk.
Bahan-bahannya antara lain sarang lebah Apis dorsata, serai wangi, daun mint, sumbu lilin, dan nyamuk dewasa.
Bahan sisir dibeli dari peternak lebah di Bandar Lampung. Sarang madu yang beratnya sekitar 1 kg ini diolah menjadi lilin aromatik.
Membuat lilin aromaterapi adalah proses yang sangat sederhana dan mudah diikuti. Sisir pertama-tama dicairkan dalam gelas kimia sebelum ditempatkan di penangas air.
Lilin lebah yang telah dilelehkan kemudian disaring dan dibelah menjadi tiga bagian yang masing-masing memiliki formula berbeda: formula A (100 persen lilin lebah), formula B (94 mililiter lilin lebah dan tiga mililiter minyak atsiri serai dan daun mint), dan formula C (5 ml minyak esensial). 90 ml lilin lebah, 5 ml minyak esensial daun mint, dan serai).