BANDUNG, Telkom University – NFT atau Token Non-Fungible adalah token digital yang tertanam dalam sistem blockchain skala besar. NFT tidak jauh berbeda dari cryptocurrency. NFT tidak dapat diperdagangkan, tetapi dapat diperdagangkan. Sejauh ini, NFT banyak digunakan untuk merepresentasikan karya seni di forum digital. Dengan kata lain, NFT adalah bukti kepemilikan barang. Banyak orang bersedia membayar untuk versi NFT dari gambar digital mereka. Misalnya, GIF "Nyan Cat" yang berusia 10 tahun dijual seharga $600.000.
- Mengapa NFT?
Pasar NFT ini sedang naik daun di tahun 2021. NFT juga menyediakan marketplace bagi seniman Indonesia yang ingin bersaing di kancah internasional. NFT ini memungkinkan seniman untuk menjual karya mereka di mana saja. Memperluas akses pasar ke kancah internasional. Selain itu, seniman juga dapat menunjukkan cerita di balik karyanya kepada banyak orang.
Tidak diragukan lagi, keberadaan NFT semacam itu telah melahirkan seniman-seniman muda yang kaya akan individualitas. Sistem blockchain ini juga memperkenalkan hak cipta, jadi tidak hanya artis tetapi juga musisi yang mendapat manfaat dari NFT. Musisi yang merilis lagu di blockchain dibayar per aliran dalam kontrak pintar (digital) yang tidak dapat diubah. Sistem bayar per streaming memungkinkan musisi menginvestasikan lebih banyak uang dalam karier mereka.
- Manfaat NFT
Tepercaya: Teknologi blockchain
menggunakan token yang tidak dapat dipertukarkan. NFT juga efektif dalam kepemilikannya masing-masing, karena pemalsuan dan pengumpulan catatan yang terdesentralisasi tidak dimungkinkan.
UNIK DAN KOLEKTIBEL: Keaslian karya seni
Anda dapat dengan mudah diverifikasi dengan menyertakan token NFT ini. NFT juga melindungi karya seniman dari hak paten. Selain itu, token ini menyimpan informasi tentang keunikannya. Data ini sangat akurat dan aman.
- Tidak dapat diubah:
token tidak dapat ditukar berdasarkan blockchain dan oleh karena itu tidak dapat dimodifikasi, dihapus, atau diganti. Keunggulan ini membuat NFT lebih menarik.
Kelangkaan Meningkatkan Nilai Potongan: Mirip dengan rumus ekonomi
, jika suatu barang sangat diminati, tetapi jumlah barangnya rendah, barang tersebut dianggap mahal. Jumlah total NFT di dunia ini masih sangat sedikit dan langka. Oleh karena itu, semakin rendah jumlah NFT, semakin tinggi harga jualnya.
- Kontra NFT
Likuiditas: Masalah yang kita lihat dengan
NFT adalah likuiditasnya yang cukup tinggi. Ini karena NFT dapat dilihat sebagai aset yang dapat dibeli siapa saja, tetapi tidak harus dijual kembali.
- -Pelanggaran Hak Cipta:
NFT masih dalam pengembangan karena penggunaan berat dalam waktu kurang dari satu tahun. Mekanisme kepemilikan konten digital sederhana, proses ini menggunakan kontrak pintar. Dengan kata lain, konten digital ditandatangani secara digital. Teknologi ini tidak dapat mendeteksi jika orang menyamar sebagai pemilik asli karya seni tersebut, karena tidak ada mekanisme untuk menangani pembajakan digital.
- Masalah Penyimpanan:
Saat pengguna membeli NFT di pasar tertentu, NFT hanya disimpan di dompet pasar tersebut (mekanisme penyimpanan NFT terdesentralisasi). Mekanisme ini mengarah pada masalah sentralisasi di mana peretas dapat memanipulasi pengguna.
- kekurangan:
NFT rentan terhadap spekulasi berlebihan karena "tidak dapat dipertukarkan". Dengan kata lain, harga NFT ditetapkan secara kualitatif daripada kuantitatif. Masalah ini dapat ditangani secara eksternal. Kolektor harus dapat mengumpulkan data, seperti hasil lelang sebelumnya, untuk mengevaluasi seni yang ingin mereka investasikan secara tradisional.
