BANDUNG, Telkom University – Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang memungkinkan Anda menambahkan objek dari dunia maya ke dunia nyata. Sejak tahun 1968, teknologi AR telah digunakan untuk berbagai keperluan seperti bisnis, logistik, dan retail, dan teknologi AR juga digunakan oleh masyarakat umum, khususnya anak muda, untuk keperluan yang berhubungan dengan media sosial. Ada beberapa bidang di Indonesia yang umumnya menerapkan teknologi Augmented Reality (AR), seperti bidang medis, hiburan, pelatihan militer, desain teknik, periklanan, pendidikan, robotika, dan telerobotik.
Ada kebutuhan mendesak akan teknologi Augmented Reality (AR) di bidang medis, antara lain:
Untuk menunjukkan janin di perut wanita hamil pada gambar ultrasound.
Di bidang hiburan, Augmented Reality (AR) mendukung efek hiburan. Jadi sesuatu seperti ini:
Fitur AR media sosial digunakan di berbagai platform. 1 properti.
Sebagai contoh, di bidang game, Pokemon GO adalah salah satu aplikasi AR yang paling cepat berkembang saat itu. Gim ini mengundang pengguna untuk menjelajahi lingkungan yang penampilannya telah dimodifikasi dengan menambahkan objek yang berbeda.
Teknologi Augmented Reality (AR) juga digunakan oleh para pekerja di bidang desain teknik. Artinya,
sebagai wahana untuk menunjukkan hasil desain kepada pelanggan.
Lihat spesifikasi lebih detail dari desain yang dibuat untuk pelanggan.
Industri periklanan tidak kalah dengan penggunaan teknologi Augmented Reality (AR). Kemungkinan penggunaan meliputi:
Penyajian informasi yang jelas tentang produk yang ditawarkan kepada pelanggan.
Pada bidang pendidikan, Augmented Reality (AR) cukup sering digunakan oleh para pengajar, meliputi:
Sebagai media pendukung dalam penyampaian materi pembelajaran agar pengajar dapat lebih mudah menjelaskan materi yang diajarkan.
Menyampaikan materi pembelajaran secara jelas terhadap para siswa sehingga materi dapat lebih mudah ditangkap serta meningkatkan pengalaman belajar siswa.
Dalam bidang militer, Augmented Reality (AR) dijadikan sebagai sarana latihan dengan cara para prajurit masuk ke dalam dunia virtual yang menggambarkan seolah-olah sedang terjadi sebuah peperangan sehingga prajurit dapat berlatih serta mendapatkan simulasi pengalaman berperang.
Dalam bidang Robotics/Telerobotics, teknologi Augmented Reality (AR) digunakan sebagai alat visual untuk mengendalikan robot yang dibuat. Ini memungkinkan produsen mampu mengoptimalkan dan memvalidasi sistem robot sebelum membangun prototipe fisik. Augmented Reality (AR) pada kondisi tertentu dapat memfasilitasi integrasi kecerdasan buatan dalam robotika misalnya aplikasi AR yang memberikan umpan balik visual dalam membantu pengujian kinerja robot AI.
Walaupun dalam Indonesia teknologi Augmented Reality (AR) sudah tampak sering digunakan, sebenarnya ada hambatan-hambatan yang menyebabkan teknologi ini secara luas, hal ini mungkin disebabkan oleh faktor teknis dan biaya yang besar. Bagaimanapun masyarakatlah yang menjadi kunci dalam perkembangan teknologi Augmented Reality (AR) ini. Tanpa adanya adaptasi yang dilakukan masyarakat serta serta regulasi yang tepat, maka teknologi Augmented Reality (AR) tidak dapat berkembang baik. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran mendalam kepada masyarakat karena bagaimanapun juga, teknologi Augmented Reality (AR) dibuat agar pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan lebih mudah.